May 17, 2011

Kita, Aku dan Kamu

Untukku
Kamu tahu ini tidak mudah bagiku
menulis sesuatu tentangmu
Seolah tak ada kata yang bisa memadu
segala rasaku padamu
Tentangmu
Sedikit sekali kata-katamu
yang kamu gunakan melukis dirimu
Bukan berarti kamu diam dan bisu
hanya saja kamu lebih banyak melukis untukku

Ini tentang kita, bukan aku dan kamu
teringat saat awal pertama bertemu
Kamu mengajakku berdansa dihadapan bulan dan lagu
aku malu, kamu juga, kita malu
Dengan cepat kamu berlari mengikuti langkahku
aku bilang jangan mengikutiku, berjalanlah disampingku
Kamu bilang ingin mengejar angan dan inginku
aku lelah mengejarnya lebih baik disini bersamamu
Tapi kamu menarikku dan berkata teruslah berlari hingga habis waktu
aku terus mengikutimu karena kamu tidak pernah melepas tanganku
Kamu ucap segala syukur karena beruntung selalu membawaku
embun tatkala dirimu kering layu, padahal kamu adalah pagiku
Kamu terus berjalan, mendaki puncak cerah, menyelami laut kelabu
demi tetap bersamaku, karena bila kita bersama waktu seolah cepat melaju
Mungkin kamu tidak tahu, tiap malam kubenahi selimutmu sambil mengecupmu
itu syarat agar kamu bermimpi tentang kita, bukan tentang aku
Kamu bilang denganku bisa melukis cakrawala baru
sesungguhnya bukan karenaku, tapi kita, aku bersamamu
Kamu bilang hidupku memiliki beribu arti meraih harapan baru
ini karenamu yang selalu memberi arti dalam hidupku


*Ingat bukan tentang aku ataupun kamu, kita satu.

May 9, 2011

#9

Masih ingat tentang kepercayaan yang sebelumnya aku kisahkan? Aku tidak mau tahu ini sesuatu yang rahasia atau tidak, tetapi aku harus memberitahumu bahwa sahabat kepercayaan adalah kejujuran. Iya, mereka tidak dapat dipisahkan. Kamu tahu kan bagaimana meraih kepercayaan? Benar, dengan kejujuran!

"Honesty, one can be either humanitarian or religious."
(Sarfraz Memon)

Kejujuran sama sederhananya dengan kepercayaan. Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa dan bohong itu dosa. Ketika sedang belajar aku melihat kejujuran menjelma menjadi nilai-nilai kemanusiaan yang sempurna. Jujur adalah sifat manusia.

"The human heart feels things the eyes cannot see, and knows what the mind cannot understand."
(Robert Valett)

Memang, terkadang mata seseorang tidak bisa berbohong, tapi ingat dia masih bisa menipu. Hal inilah yang mengajariku untuk melihat sesuatu tidak hanya menggunakan mata, tetapi juga hati. Aku suka berbicara dengan hati, karena sampai sekarang masih percaya bahwa kata hati tidak pernah bohong. Lalu apa hubungan kejujuran dan kata hati? Menurutku kata hati adalah kejujuran.

"Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur."
(Mario Teguh)

May 4, 2011

#8

"Problems are problems. Ready or not, you may not run, you have to face it!"
via @TweetMoveOn

Terkadang ketika menghadapi suatu masalah, dukungan dari orang-orang terdekat menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Bahkan hanya dengan kalimat-kalimat yang bernuansa emosional dan psikologis, sangat membantuku dalam melewati setiap masalah. Dukungan emosional seperti itu membuatku merasa nyaman dan yakin karena masih ada yang peduli dengan hidupku. Ya, hal kecil namun berarti sangat besar yang selama ini membuatku dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik dan dapat mengurangi stres akibat tekanan. Seolah seseorang menggenggam tanganku dan berbisik..

"I can’t promise to fix all your problems, but I can promise you won’t have to face them alone."
via @TheLoveStory

Yang aku tahu, kamu tidak akan pernah membiarkanku sendirian .

May 3, 2011

Escape to Jogja

"Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna.."
(Kla Project - Yogyakarta)

Selalu ada saja yang membuat rindu berkunjung ke Jogja. Seperti malam ini, sudah hampir sebulan hidup sendiri karena orang tua sedang melaksanakan ibadah haji. Sepi, sendiri, tidak ada yang menemani bisa berujung pada tidak enak hati. Malam ini dipenuhi kegalauan, tugas kuliah yang rasanya tidak pernah habis, rindu ayah mama, rindu kamu juga. Ditengah pikiran sedang buntu akhirnya tumbuh niat untuk ke Jogja besok, tetapi lusa ada ujian presentasi Seminar Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, jadi artinya saya harus pulang sebelum ujian. Tidak masalah, yang penting bisa menghirup udara Jogja sudah cukup menenangkan hati dan pikiran. Kali ini saya perlu ijin ke dia, dia yang pasti sangat khawatir kalau saya pergi sendiri. Sempat ragu waktu mengutarakan niat saya, tetapi ternyata responnya positif dan saya dibolehkan ke Jogja asal ada yang menemani karena secara bersamaan dia harus bertugas di luar kota . Senangnya, terimakasih banyak sayang . Tanpa mengulur waktu segera saya hubungi para partner perjalanan saya dan hanya Ryan yang saat itu ada waktu dan ada uang. Tidak lupa sebelumnya kami juga menanyakan kabar kepada seorang teman di Jogja apakah kondisi disana sudah aman karena saat itu baru terjadi bencana erupsi Merapi dan dia menyatakan bahwa Jogja aman untuk dikunjungi. Jadi kisah kali ini adalah tentang perjalanan singkat Surabaya - Yogyakarta - Surabaya kurang dari 24 jam bersama Ryan, partner escape terbaik di keluarga bulan. Beberapa memang bilang gila dan kurang kerjaan, mereka hanya tidak tau bagaimana sensasinya . Karena perjalanan ini sangat singkat, saya hanya mengunjungi satu tempat yang paling nyaman menurut saya untuk melepas segala macam penat.

18 November 2010
Pagi ini Ryan memberi kabar bahwa sudah mendapatkan tiket kereta Sancaka kelas bisnis untuk 2 orang seharga Rp. 65.000 perorang. Lega, paling tidak tiket kereta sudah di tangan. Pagi ini berangkat dari rumah dengan membawa sebuah ransel kecil berisi peralatan hidup seperlunya dan beberapa lembar handout untuk ujian presentasi . Jam 15.00 WIB kami berangkat dari stasiun Gubeng Surabaya menuju stasiun Tugu Yogyakarta. Sekitar jam 21.00 WIB kami tiba di stasiun Tugu. Aneh rasanya, sedikit tidak percaya kami ada di Jogja . Sampai akhirnya kami yakin bahwa ini adalah Jogja saat melihat ini!

captured by Ryan using CyberShot DSC-W220

Jogja sangat lengang sekali malam ini, ya karena saat itu adalah pasca bencana erupsi Merapi. Berbagai macam bantuan kami lihat masih menumpuk di stasiun. Keluar dari stasiun, kami langsung mencari hotel untuk beristirahat, seperti biasa kami mencari di sekitar Malioboro. Dari stasiun kami berjalan kaki dan kembali memilih sebuah hotel di jalan Sosrowijayan. Soasana di Malioboro juga tidak seramai biasanya, hanya beberapa pedagang yang buka dan beberapa pembeli. Sambil berjalan mencari hotel kami menyempatkan berbelanja beberapa oleh-oleh di Malioboro. Akhirnya kami memutuskan bermalam di hotel Rama jalan Sosrowijayan Gt I/118, harga permalamnya Rp. 100.000 dengan fasilitas single or double bed, kamar mandi dalam, kipas angin dan TV. Setelah mandi dan beristirahat sejenak jam 23.00 WIB kami keluar ke tempat tujuan utama kami kesini. Letaknya di dekat stasiun Tugu jadi kami bisa menjangkaunya dengan berjalan kaki. Sudah tertebak mungkin tempat apa yang kami kunjungi. Ya, angkringan dekat stasiun Tugu, yang sebelumnya sudah saya kisahkan dengan rinci di jurnal Road Trip to Jogja. Jadi memang tujuan utama kunjungan singkat kami adalah untuk ngopi dan menikmati suasana di angkringan.

captured by me using Sony Ericsson K530i

Angkringan adalah semacam warung tempat berjualan berbagai macam makanan dan minuman yang banyak dijumpai di kota Jogja. Makanan yang dijual bermacam-macam dan sangat murah, ada sego kucing seharga Rp. 1.000, gorengan seharga Rp. 500, berbagai macam sate seharga Rp. 1.000, teh manis, wedang jahe, dan masih banyak lainnya. Angkringan stasiun Tugu letaknya di sisi utara statiun Tugu, tidak jauh dari Malioboro tepatnya di jalan Wongsodirjan. Angkringan berjajar di sepanjang jalan dan disebrangnya terdapat lesehan yang sangat nyaman, temaram dibawah sinar lampu jalan berwarna kuning. Meskipun ramai saya tetap merasa tenang dan damai disini. Mungkkin suasananya yang hangat ditemani para seniman jalanan yang beraksi, mereka memiliki kemampuan cukup baik dalam membawakan lagu. Yang pasti saya pesan bila kesini adalah kopi jos.

captured by Ryan using CyberShot DSC-W220

Minuman ini menurut saya sangat unik. Merupakan kopi hitam biasa diisi arang yang masih membara. Menu kopi mungkin sudah sangat biasa, namun menjadi istimewa karena keunikannya ini. Harganya rata-rata Rp. 3.000. Malam yang sangat tenang, menghabiskan waktu dengan bercerita yang bisa mengurangi beban dan suasana yang bisa menghilangkan kepenatan. Sambil menghabiskan beberapa gorengan dan beberapa bungkus sego kucing.

captured by Ryan using CyberShot DSC-W220

Suka sekali dengan suasana disini, tapi Jogja jauh sekali dari Surabaya, berat diongkos kalau mau sering kesini . Sampai larut malam kami menghabiskan waktu disini, kata pedagangnya memang beberapa angkringan buka 24 jam namun ada beberapa juga yang jam 3 dini hari sudah mengemasi dagangannya. Sekitar jam 02.00 WIB kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok jam 7 kami akan kembali ke Surabaya. Kurang sekali rasanya .

19 November 2010
Jam 06.00 WIB kami bergegas meninggalkan hotel menuju stasiun. Sambil berjalan menuju stasiun kami mampir angkringan untuk membeli sarapan, letaknya di depan Hotel Inna Garuda Malioboro. Harga sego kucing disini Rp. 1.500, sedikit lebih mahal dibandingkan angkringan. Tepat pukul 07.10 WIB kereta kami berangkat menuju Surabaya, harga tiket kereta hari ini berbeda dengan kemarin karena weekend harganya menjadi Rp. 80.000. Mata masih lelah sekali karena begadang dan harus bangun pagi, handout presentasi juga belum terjamah. Dan yang paling terasa sensasinya adalah keterlambatan jam tiba kereta yang seharusnya jam 12.15 WIB sampai di stasiun Gubeng molor menjadi jam 01.05 WIB padahal setengah jam kemudian saya harus ujian . Tapi saya beruntung masih bisa mengiuti ujian tepat waktu, sangat berterimakasih pada partner escape saya kali ini .

Perjalanan semalam kemarin saya menghabiskan uang tidak lebih dari Rp. 250.000 . Memang harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan harga kopi josnya, mungkin memang suasana disana yang tidak didapatkan disini yang membuat mahal . Meskipun membuat mata menjadi mata panda tapi semua penat hilang dan hati senang .

Kunjungan Kerja ke Yogyakarta

Jurnal kunjungan kerja ini merupakan catatan perjalanan kunjungan kerja singkat ke dua perguruan tinggi di Yogyakarta ketika saya masih aktif sebagai pengurus harian Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tahun 2010. Kunjungan kerja ini merupakan salah satu program kerja sektor Pencitraan Masyarakat, BEM Fakultas Psikologi Unair yang diikuti oleh seluruh pengurus BEM, perwakilan BLM dan perwakilan BSO Fakultas Psikologi Unair selama 3 hari 2 malam. Kunjungan kerja kali ini adalah perjalanan kedua ke Jogja dalam bulan ini, kunjungan sebelumnya dalam rangka survey tempat dan menyiapkan transportasi dan akomodasi acara kunjungan kerja. Tidak terlalu banyak tempat yang kami kunjungi karena ini sifatnya kunjungan kerja dan dilakukan dalam sehari membuat jadwal kegiatan kunjungan sangat padat .

13 Mei 2010
Sekitar jam 10.00 WIB kami memulai perjalanan menuju Yogyakarta menggunakan bus pariwisata. Perjalanan cukup lancar dan ditemani hujan rintik gerimis romantis di beberapa kota. Tujuan pertama kami hari ini adalah Magelang, tempat kami menginap. Beruntung kami tidak perlu menyewa tempat menginap karena salah satu orang teman, mas Dito, keluarganya yang di Magelang memberikan kita sebuah rumah untuk bermalam. Petang kami sampai di Magelang dan langsung menuju rumah yang kami gunakan bermalam. Semalam ini kegiatan kami hanya briefing mempersiapkan kunjungan kerja esok hari, selebihnya kami beristirahat dan menikmati sejuknya udara malam. Magelang memang kota yang dingin karena letaknya di kaki gunung Merapi, dari balkon lantai 2 rumah ini kami bisa melihat gunung Merapi dengan cukup jelas.

"saya @indanurfarida @merumu @windyauliahs @yekz 00.57 magelang :)"
via @andianinda

Malam ini senang sekali rasanya bersama beberapa teman menikmati dinginnya malam ditemani melodi yang mengalun dari gitar yang dipetik. Oh ya ada lagi yang menemani saya malam ini, dia disana, melalui dunia maya .

14 Mei 2010
Pagi sekali jam 04.00 WIB kami sudah diharuskan bersiap dan mengantri mandi karena jumlah kami sekitar 60 orang dan harus menggunakan 3 kamar mandi secara bergantian. Setelah semua siap, kami berangkat menuju tempat kunjungan yang pertama yaitu Universitas Gajah Mada (UGM). Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam kami sampai di UGM dan langsung melaksanakan semua agenda kunjungan kerja.

captured by Visi using Samsung SL 50

Universitas Gadjah Mada terletak di jalan Kaliurang km 0, dan fakultas Psikologi UGM tepatnya berada di jalan Humaniora. Ini adalah tempat impian saya menempuh jenjang pendidikan perguruan tinggi. Namun sayang mama tidak mengijinkan saya keluar dari Surabaya, ya mungkin begitu baiknya. Kalo tidak saya tidak akan bisa bertemu dengannya dan mereka . Acara kunjungan kerja berjalan dengan lancar. Kami diterima dengan baik disini, semua mahasiswa dan dosen yang sangat ramah.

captured by mas Rado using Canon EOS 400D Digital

Menjelang siang kami berpamitan kepada pihak UGM untuk melanjutkan kunjungan kerja berikutnya. Kami melanjutkan perjalanan ke Universitas Islam Indonesia (UII), letaknya tidak terlalu jauh dengan UGM karena sama-sama di daerah Kaliurang. UII terletak di jalan Kaiurang km 14,4 hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari UGM. Disini kami disambut dengan sangat baik dan hangat oleh pihak kampus dan BEM. Kunjungan kerja kami lakukan sangat singkat karena terbatasnya waktu. Sebenarnya baik di UGM dan UII ini kami merasa kurang puas untuk bisa saling berinteraksi dan menggali informasi yang lebih banyak namun kami berjanji tetap akan menjalin komunikasi dan hubungan baik melalui situs jejaring sosial.

captured by mas Rado using Canon EOS 400D Digital
captured by Mira using Canon PowerShot A640  

Selesai melakukan seluruh agenda kunjungan kerja, kami diajak pihak UII untuk melihat candi yang baru saja ditemukan di sekitar kampus mereka.

captured by Mira using Sony CyberShot DSC-T9

Candi ini baru saja ditemukan pada akhir tahun 2009, oleh pihak UII ketika akan melakukan pembangunan perpustakaan. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun dan merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Waktu saya mengunjungi situs sejarah ini, masih dilakukan upaya penggalian. Proses pembangunan perpustakaan oleh pihak universitas akhirnya ditangguhkan karena dugaan sementara candi ini tergolong istimewa apalagi sebelumnya telah ditemukan patung arca Ganesha yang merupakan simbol dewa pengetahuan. Sayangnya hujan semakin deras dan hari semakin petang sehingga kami harus segera meninggalkan UII. Sebelum kembali ke Magelang kami menyempatkan diri mampir ke Malioboro untuk membeli oleh-oleh .

15 Mei 2010
Pagi ini kami harus pulang kembali ke Surabaya. Setelah semua selesai berkemas kami berpamitan kepada keluarga mas Dito dan melanjutkan perjalanan pulang. Kami berencana mengunjungi Candi Prambanan karena letaknya yang searah dengan jalan pulang. Candi Prambanan terletak di Jalan Raya Jogja - Solo km 16 Sleman. Harga tiket masuknya saya lupa tepatnya berapa sekitar Rp. 20.000 perorang, namun karena kami rombongan dan mendapat diskon dengan menunjukkan KTM harga tiket menjadi Rp. 15.000 perorang. Sayangnya cuaca gelap dan mendung saat kami tiba disana. Namun kami masih bisa menikmati pemandangan dan berjalan-jalan di sekitar candi Prambanan.

captured by Meru using Canon PowerShot A640

Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Masih ingat tentang kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang? Ya kisah ini yang menjadi asal usul terciptanya candi Prambanan. Sayangnya, akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,2 SR yang menghantam daerah Bantul dan sekitarnya pada 27 Mei 2006 lalu, menyebabkan kerusakan yang cukup parah di kompleks ini. Beberapa candi hancur dan batunya ditata rapi mungkin menunggu untuk dipugar. Ditemani rintik gerimis kami berkeliling di sekitar candi Prambanan.

captured by Meru using Canon PowerShot A640
captured by Grace using Samsung SL 50

Sebenarnya tidak jauh dari Prambanan terdapat Istana Ratu Boko yang bisa ditempuh dengan kendaraan yang disediakan, namun jatah waktu berkeliling Prambanan hanya sekitar satu jam karena harus segera melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami tidak mengunjungi Ratu Boko, mungkin lain kali bila saya ke Jogja lagi akan mengunjungi Istana Ratu Boko yang terkenal megah dan unik. Dengan ini maka berakhir juga kunjungan kerja bersama BEM Fakultas Psikologi Unair 2010. Kami melanjutkan perjalanan pulang dengan selamat kembali ke Surabaya.

Sekian catatan perjalanan ke Jogja kali ini, memang tidak banyak tempat yang dapat saya ceritakan. Jadi intinya memang harus kembali ke Jogja lagi .

May 1, 2011

#7

Entah, waktu setahun ini terasa cepat sekali bagiku. Ada yang bilang karena sepanjang tahun kita bahagia, sehingga kita sangat menikmatinya membuat waktu seolah berlari. Iya, mungkin itu alasannya, sejak aku mengenalmu . Memang, aku dan kamu, kita, tidak percaya kebetulan, tapi kita percaya sebuah akibat dikarenakan oleh sebab. Aku juga percaya bahwa selalu ada alasan baik untuk jalan yang sudah dituliskan oleh Nya .
Teringat kata-kata seorang sahabat..

"Jika Tuhan sudah mempertemukan kita, pasti Tuhan punya rencana untuk menyatukan Kita."
(Anugrah Fajar, 2010)