April 28, 2011

#6

Flying high then falls. Mungkin semua pernah merasakan hal ini. Ya. Berharap dan kecewa. Menurutku memang sudah satu paket, seperti resiko, dimana ada harapan selalu ada peluang kecewa. Kecewa ada karena harapan..

"Don't make a high expectancy, it will make you dissapointed."
(Ryan Rizky, 2011)

Kecewa bisa menimbulkan semacam trauma, kapok bahkan hilangnya kepercayaan. Tapi merupakan hak semua orang untuk membangun mimpi dan harapan. Jadi yang aku bisa lakukan hanya berusaha tidak mengecewakan pihak lain. Karena kecewa itu sesak, tidak menyenangkan dan tidak enak sekali .

April 21, 2011

Selamat Pagi

Hai, padamu pagi
Haruskah selalu memulai
Setiap hari
Maaf, tapi
Tidak untuk hari ini
Aku sudah lelah hati



*Ingiku seperti dulu lagi, selamat pagi.

April 14, 2011

#5

Akhir-akhir ini sedang bergelut dengan masalah kepercayaan. Dari dulu sebenarnya, sejak menyadari hidup tak selalu seperti yang kita inginkan. Hanya saja beberapa kejadian belakangan ini membuat berpikir kembali tentang kepercayaan terhadap pasangan dan sahabat. Kepercayaan memang banyak macamnya, namun apapun itu, kepercayaan menurutku hal yang penting. Kepercayaan menjadi semacam hal dasar ada dimana-mana. Membuat janji, berkomitmen, tanggung jawab, ya dasarnya lagi karena manusia adalah makhluk sosial .

Satu hal yang aku sadari tentang ini, tak ingin menyia-nyiakan kepercayaan. Kepercayaan siapapun itu. Bagiku mudah sebenarnya, intinya menjaga bukan? Ya, menjaga kepercayaan yang diberikan, tapi entah mungkin memang beberapa orang sulit memahami hal yang sederhana. Mengapa menjaga kepercayaan itu mudah? Karena menurutku ada hal yang lebih susah yaitu membangun kepercayaan, apalagi kalo sudah pernah merusak atau malah menghancurkannya .

"A relationship doesn't need any promises, terms or conditions. It just need two person who can trust and understand each other."
via @TheLoveStory

April 10, 2011

#4

Malam larut, tapi mata belum surut. Malam minggu, tidak bertemu, selalu bikin rindu. Daripada diam terpaku akhirnya memutuskan membaca message archive, kebetulan sedang online YM tapi tak satupun yang mengajak chat . Teringat, sepenggal adegan lalu, dulu di jam-jam ini sering online YM sampai tengah malam, sampai pagi, hanya untuk bicara dengannya. Hanya membaca kembali, tapi rasa bahagianya masih sama seperti waktu itu . Sampai akhirnya baca ini di salah satu akhir chat kami..

"terkadang berdiri kembali lebih susah daripada mendaki gunung"
(Galang Rupawan, 2010)

Entah baru sekarang menyadarinya, baru terbesit tanya maksudnya apa. Dulu hanya menebak-nebak apa maksudnya. Tapi setelah dipikir kembali, iya juga, memang benar. Terkadang tidak mudah bagi kita untuk bangkit kembali setelah terpuruk. Apapun maksud dan arti menurut dia pada waktu itu, yang pasti ketika ingat kata-kata itu, entah, rasanya kuat untuk berdiri lagi .