Untukku
Kamu tahu ini tidak mudah bagiku
menulis sesuatu tentangmu
Seolah tak ada kata yang bisa memadu
segala rasaku padamu
Tentangmu
Sedikit sekali kata-katamu
yang kamu gunakan melukis dirimu
Bukan berarti kamu diam dan bisu
hanya saja kamu lebih banyak melukis untukku
Ini tentang kita, bukan aku dan kamu
teringat saat awal pertama bertemu
Kamu mengajakku berdansa dihadapan bulan dan lagu
aku malu, kamu juga, kita malu
Dengan cepat kamu berlari mengikuti langkahku
aku bilang jangan mengikutiku, berjalanlah disampingku
Kamu bilang ingin mengejar angan dan inginku
aku lelah mengejarnya lebih baik disini bersamamu
Tapi kamu menarikku dan berkata teruslah berlari hingga habis waktu
aku terus mengikutimu karena kamu tidak pernah melepas tanganku
Kamu ucap segala syukur karena beruntung selalu membawaku
embun tatkala dirimu kering layu, padahal kamu adalah pagiku
Kamu terus berjalan, mendaki puncak cerah, menyelami laut kelabu
demi tetap bersamaku, karena bila kita bersama waktu seolah cepat melaju
Mungkin kamu tidak tahu, tiap malam kubenahi selimutmu sambil mengecupmu
itu syarat agar kamu bermimpi tentang kita, bukan tentang aku
Kamu bilang denganku bisa melukis cakrawala baru
sesungguhnya bukan karenaku, tapi kita, aku bersamamu
Kamu bilang hidupku memiliki beribu arti meraih harapan baru
ini karenamu yang selalu memberi arti dalam hidupku
*Ingat bukan tentang aku ataupun kamu, kita satu.